Pupuk Anorganik

     Pupuk Anorganik adalah Pupuk dalam proses pembuatannya melalui rekayasa secara kimia, fisik dan atau biologis dan merupakan hasil industri atau pabrik pembuat pupuk. Pupuk anorganik memberikan nutrisi yang langsung terlarut ke tanah dan siap diserap tumbuhan tanpa memerlukan proses pelapukan. Ada tiga senyawa yang terkandung di dalam pupuk tersebut yaitu :
Nitrogen (N)
Unsur nitrogen digunakan dalam pertumbuhan terutama pada fase vegetatif yaitu untuk pertumbuhan daun, batang dan cabang. Nitrogen berperan pula dalam pembentukan klorofil, protein dan lemak.
Fosfor (P)
Fosfor berguna dalam pembentukan akar, mempercepat penuaan buah, memperkuat batang tanaman serta meningkatkan hasil biji-bijian dan umbi-umbian. Fosfor juga berfungsi untuk membantu proses asimilasi dan respirasi.
Kalium (K)
Kalium berperan dalam membantu proses pertumbuhan protein dan karbohidrat, memperkuat jaringan tanaman dan berperan dalam pembentukan antibodi tanaman yang bisa melawan penyakit dan kekeringan.
Sulfur (S)
Sulfur berperan dalam pembentukan bintil akar, pembentukan tunas dan pembentukan klorofil serta asam amino.
Kandungan NPK dihitung dengan pemeringkatan NPK yang memberikan label keterangan jumlah nutrisi pada suatu produk pupuk anorganik.


     Kalau ditinjau dari perbandingan antara pupuk organik dengan pupuk anorganik maka sangat besar. Perbedaan mendasar dari pupuk organik dan anorganik adalah bahan baku pembuatannya dengan Kadar nutrisi, tingkat kelarutan, dan untuk melepaskan nutrisi pupuk organik umumnya lebih rendah dibandingkan pupuk anorganik. Secara umum, keberadaan nutrisi pada pupuk organik lebih terlarut ke antara molekul tanah, namun juga tidak lebih tersedia dalam wujud yang bisa dimanfaatkan secara langsung oleh tanaman. Berdasarkan studi dari Universitas California, semua pupuk organik diklasifikasikan sebagai pupuk dengan laju melepaskan nutrisi yang lambat (slow release fertliizer) sehingga tidak menyebabkan memar (burn) pada tanaman meski kadar nitrogen pada pupuk organik berlebih. Gejala burn merupakan gejala umum yang ditemukan pada tanaman ketika pemberian pupuk kimia dilakukan secara berlebihan.Kualitas pupuk organik dari kompos dan sumber lainnya dapat bervariasi dari satu proses produksi ke proses produksi berikutnya. Tanpa pengujian secara sampling terlebih dahulu, tingkat nutrisi yang akan diterima tanaman tidak bisa diketahui secara pasti.

0 Response to "Pupuk Anorganik"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel